Kunci Ketenangan Hidup Secara Islami, Point Terakhir Yang Sering Dilupakan
Semua orang di dunia ini pastinya menginginkan ketenangan hidup. Namun, meraih hal ini rupanya lebih sulit daripada yang dibayangkan. Ketenangan hidup memiliki konsep yang lebih abstrak jika dibandingkan dengan impian manusia lainnya, seperti harta atau pasangan hidup berwajah elok.
Pada dasarnya, prinsip ketenangan hidup setiap orang berbeda-beda, tergantung dari bagaimana mereka memandang kehidupan ini. Namun, Islam selaku agama yang universal mengajarkan banyak hal, termasuk tentang bagaimana mendapatkan ketenangan hidup.
Melalui artikel ini, Anda akan diajak untuk menyelami tentang bagaimana kunci ketenangan hidup seperti yang diajarkan di dalam Islam:
-
Menjalankan Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar pada dasarnya adalah menjalankan semua yang diperintah oleh Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Di dalam Alquran dan hadis, Islam sudah sangat jelas menerangkan apa saja yang dilarang dan apa saja yang diperbolehkan.
Terkadang, nafsu manusia kerap mendorong kita untuk berbuat hal-hal buruk secara sadar. Maka dari itu, wajar apabila manusia tergoda untuk berbuat jahat. Namun, jika kita sudah tidak merasa bersalah saat melakukan sebuah dosa, itu artinya sudah terlalu jauh diri kita dari ketenangan hidup.
Dalam surat Al-An’am ayat 153, Allah SWT berfirman mengenai jalan yang lurus, yakni jalan yang bisa diraih melalui ketakwaan di dalam agama Islam. Jika kita mengikuti jalan yang lurus itu, maka hati pun menjadi tenang dan begitu mudah mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
-
Menjauhi Penyakit Hati
Dalam Islam, terdapat beberapa penyakit hati yang berbahaya dan dapat menjerumuskan manusia menuju dosa-dosa lain yang lebih besar. Penyakit-penyakit itu di antaranya marah, sombong, dengki, syahwat, dan juga tamak.
Kemarahan akan menjauhkan kita dari kebahagiaan dan menjatuhkan kita pada hal-hal buruk seperti perkelahian, kekacauan, hingga pembunuhan. Takabur atau sombong akan membuat kita enggan untuk menghormati orang lain, merasa diri paling baik, dan menjauhkan kita dari keinginan untuk dekat dengan Allah SWT. Rasa dengki, ia seperti duri yang tumbuh di dalam dada, membuat kita merasa sakit sepanjang waktu dan menjerumuskan kita kepada perbuatan buruk yang dapat mengancam orang lain.
Sementara itu, wajar jika manusia memiliki syahwat. Namun, jika ia tidak dapat mengontrolnya, hal tersebut akan membawa manusia kepada dosa zina dan berbagai penyakit berbahaya. Ketamakan membuat manusia tidak pernah merasa cukup, rela merugikan orang lain, dan bahkan nekat untuk berbuat kejahatan demi memuaskan nafsu atas harta dan hal-hal duniawi lainnya.
Memiliki penyakit hati adalah hal yang manusiawi. Namun, manusia memiliki kontrol diri dan sudah seharusnya hal itu digunakan untuk meredam segala penyakit hati.
-
Mengoreksi Kesalahan Diri, Baru Menilai Orang Lain
Pada era perkembangan media sosial yang begitu pesat ini, sangat mudah bagi kita untuk terkoneksi dengan orang lain, bahkan dengan mereka yang tidak kita kenal sekali pun. Hal tersebut mempermudah kita untuk menyampaikan pesan kepada mereka. Namun, ada banyak orang yang justru memanfaatkan kemudahan teknologi ini untuk menyakiti orang lain, mulai dari memaki, menghakimi, hingga memfitnah.
Fitnah, penghakiman, dan makian di media sosial telah terbukti menjadi alat untuk merusak masyarakat, memberikan kekacauan, dan meningkatkan risiko penyakit mental. Islam mengajarkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, terlebih apabila kita tidak memahami sebuah permasalahan. Allah adalah yang Maha Menghakimi, lalu, bagaimana kita bisa berani untuk menghakimi seseorang jika kita hanya manusia biasa?
Sebagai umat Islam yang taat, kita harus selalu melakukan introspeksi diri. Sesungguhnya, memperbaiki diri adalah awal dari memperbaiki masyarakat.
Kunci ketenangan hidup tidak bisa didapatkan dalam sekejap mata. Segala nilai kebaikan yang diajarkan oleh Islam harus dilakukan sepanjang waktu hingga menjadi sebuah kebiasaan dan diresapi hingga ke dalam pikiran. Jika Anda konsisten dengan langkah ini, niscaya hidup akan terasa lebih indah dan damai.