Kisah Sahabat Nabi Shuhaib bin Sinan: Abu Yahya Pedagang yang Selalu Mendapatkan Laba
Shuhaib bin Sinan adalah keturunan pejabat Persia. Hidupnya Bahagia dan tentram, namun tidak bertahan lama. Tak lama kemudian, muncul tantara – tantara Romawi yang menyerbu kerajaan dan menawan para penduduknya. Diantara penduduk itu adalah Shuhaib bin Sinan, beliau pun dibeli dan dijual oleh para saudagar budak.
Shuhaib bin Sinan menghabiskan masa kanak – kanak dan remajanya di Romawi. Beliau berkelana dan berakhir di Mekkah. Majikan Shuhaib bin Sinan tertarik dengan kejujuran, kerajinan dan kecerdasan beliau, sehingga dimerdekakan dan diajak untuk berniaga bersama. Kisah inspiratif Islami Shuhaib bin Sinan pun dimulai.
Menjadi Mualaf
Pada suatu ketika, Shuhaib bin Sinan terlihat berada di pintu rumah Arqam bin Abi Arqam, tempat berdakwahnya Nabi Muhammad SAW. Beliau pun disapa oleh Ammar bin Yasir yang menanyakan kemana tujuan Shuhaib bin Sinan. Shuhaib bin Sinan membalas dengan menanyakan hal yang sama. Ammar bin Yasir menjawab bahwa beliau ingin bertemu dan mendengarkan Nabi Muhammad SAW. Shuhaib bin Sinan pun akhirnya ikut masuk.
Pada waktu itu, Rasulullah SAW sedang memberi penjelasan mengenai akidah agama Islam. Setelah mendengarkan dan meresapi apa yang disampaikan, para sahabat menjadi mualaf. Sejak saat itu, Shuhaib bin Sinan hafal dengan jalan menuju rumah Arqam bin Abi Arqam yang menandakan bahwa beliau sudah melakukan pengorbanan yang besar. Terlebih lagi bagi seorang budak, fakir miskin atau perantau, memasuki rumah Arqam bin Abi Arqam adalah suatu pengorbanan diluar kemampuan manusia biasa.
Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Setelah masuk Islam, Shuhaib bin Sinan mendapat rahmat Allah SWT dan juga pengaruh dari Nabi Muhammad SAW. Beliau mulai bosan akan pesona barang baru dan juga muak dengan kepalsuannya. Semenjak itu, Shuhaib bin Sinan menjadi penanggung uang tebusan, sehingga dikenal dalam barisan dermawan.
Pernah diceritakan bahwa Shuhaib bin Sinan pernah berkata bahwa beliau akan selalu ada pada rombongan Rasulullah SAW. Selain itu, Shuhaib bin Sinan juga menjadi bertanggung jawab. Apabila ada masalah di hadapan kaum Muslimin, beliau akan maju paling depan. Begitu pula jka ada masalah di belakang, makan Shuhaib bin Sinan akan mundur paling belakang. Shuhaib bin Sinan berprinsip bahwa beliau tidak akan membiarkan Nabi Muhammad SAW dijangkau oleh musuh sampai saatnya kembali menemui Allah SWT.
Pengorbanan Shuhaib bin Sinan
Kisah inspiratif Islami Shuhaib bin Sinan tak hanya pada kepribadiannya yang menjadi ulet dan tak kenal lelah membela Islam. Shuhaib bin Sinan juga melakukan pengorbanan dengan meninggalkan semua harta yang diperolehnya dari berdagang untuk pergi berhijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW. Semua kekayaan yang beliau peroleh dengan berdagang selama puluhan tahun tersebut ditinggalkan tanpa pikir Panjang.
Sesuai rencana, Shuhaib bin Sinan seharusnya bersama Rasulullah saat pergi hijrah, namun kaum Quraisy menyiapkan perangkap. Akhirnya, beliau tertinggal karena terkena perangkap tersebut. Shuhaib bin Sinan pun menawarkan untuk membiarkan beliau pergi dengan memberikan seluruh hartanya kepada kaum Quraisy. Tanpa pikir panjang, kaum Quraisy langsung membiarkan Shuhaib bin Sinan pergi ke Madinah.
Shuhaib bin Sinan melanjutkan hijrahnya sendirian hingga akhirnya menyusul Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pun menyambutnya dengan bahagia dan bersbda, “Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya. Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya!”. Ketika itu, turunlah QS. Al-Baqarah: 207 “Dan di antara manusia ada yang sedia menebus dirinya demi mengharapkan keridhaan Allah, dan Allah Maha penyantun terhadap hamba-hambanya.”
Memang benar, Shuhaib bin Sinan telah menebus dirinya dengan semua harta kekayaannya. Tak hanya itu, harta yang diperoleh pada kehidupan beliau kedepannya pun dibelanjakan semuanya di jalan Allah SWT. Berapapun harta yang dibelanjakan di jalan Allah SWT, Shuhaib bin Sinan selalu memiliki harta lagi untuk dihabiskannya dalam membantu fakir miskin sesuai dengan jalan Allah SWT. Demikianlah kisah inspiratif Islami Shuhaib bin Sinan.