Konsep Parenting Islam, Menumbuhkan Karakter Anak Sholeh dan Cerdas
Agama Islam adalah tuntunan yang sempurna bagi segala hal di dunia dan akhirat. Di dalam Islam, terkandung pula pelajaran mengenai bagaimana menjadi orang tua yang baik. Bagi Anda yang beragama Islam, mempelajari parenting Islam penting guna menjadikan anak menjadi pribadi yang bermanfaat baik bagi agama maupun sesama, membentuk karakter anak sholeh, serta menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Memulai praktik parenting Islam pada dasarnya tidak sulit. Beberapa hal ini bisa dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak sejak dini:
1. Perlakukan Anak dalam Tiga Tahap
Islam sangat memperhatikan perkembangan manusia. Menurut Ali bin Abi Thalib, ada tiga tahap dalam memperlakukan anak. Untuk anak berusia 0-7, perlakukanlah ia seperti raja. Layani anak sekuat tenaga, dengarkan saat ia menangis, dan turuti keinginan, kecuali bila itu merugikan.
Pada usia 7-14 tahun, kita seharusnya memperlakukan anak seperti tawanan. Yang dimaksud sebagai tawanan di sini adalah, memberikan sistem reward dan punishment kepada anak. Jika anak berbuat salah, beri hukuman yang wajar. Jika anak berbuat benar, berikan ia apresiasi dan pujian.
Ketika anak menginjak usia 14 tahun, perlakukan ia seperti sahabat. Dengarkan pendapatnya dan jangan meremehkan ia. Berikan tanggung jawab dan berbicaralah kepadanya dari hati ke hati. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan juga tanggung jawab di dalam dirinya.
Tiga tahap perlakuan anak ini penting untuk membentuk mental yang kuat serta menjadikan anak lebih berempati kepada sesama.
2. Mengajari Anak Ilmu Islam dan Ilmu Lainnya
Ilmu adalah bekal penting untuk dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman kepada seluruh umat manusia untuk mencari ilmu.
Perintah pertama Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah iqra atau bacalah. Manusia ketika lahir berada di dalam keadaan tanpa ilmu. Dengan membaca, kita akan memahami banyak hal yang sebelumnya tidak kita ketahui. Membaca memberikan kita inisiatif dan pencerahan sehingga kita tidak seperti katak di dalam tempurung.
Selain membaca dan mencari tahu ilmu duniawi, orang tua wajib untuk memberikan ilmu tentang Islam dan mengajarkan anak segala perintah agama. Pengetahuan terkait Islam dan ilmu-ilmu lain sehingga anak akan menjadi pribadi yang cerdas, bijak, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.
a. Tidak Melakukan Kekerasan
Islam memperbolehkan orang tua untuk memberikan hukuman kepada anak, tetapi dilarang keras untuk melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal. Kekerasan akan memberikan rasa trauma yang berlebihan kepada anak.
Kekerasan juga membuat anak menjadi pribadi yang kasar atau tertutup. Anda diperbolehkan untuk memukul anak, tetapi hal itu harus dilakukan dengan sangat lembut sehingga tidak membuatnya kesakitan. Memukul anak juga baru boleh dilakukan ketika ia berusia di atas tujuh tahun. Setelah itu, Anda diharuskan untuk menjelaskan kepada anak mengenai hal tersebut dan apa kesalahannya.
b. Berbicara dengan Lembut
Kepada anak, hendaklah berbicara dengan penuh kelembutan. Meskipun marah, jangan gunakan kata makian atau kata-kata dengan konotasi buruk. Segala hal yang dikatakan dengan lembut akan diterima dengan baik oleh anak Anda.
Jika Anda merasa sangat marah, segeralah berwudu. Jangan melampiaskan amarah kepada anak dan sedikit beri jarak kepada anak hingga amarah Anda menghilang.
Pada dasarnya, konsep parenting Islam untuk membentuk karakter anak sholeh sangat sederhana dan bisa diaplikasikan oleh seluruh kalangan. Namun, untuk melakukannya, dibutuhkan proses dan kesabaran. Sudahkah Anda memiliki tekad yang bulat untuk mendidik anak dengan cara Islami dan memperkuat karakter anak sholeh di dalam diri mereka?