Sejarah Singkat Kisah Hidup Utsman bin Affan
Biografi
Utsman dilahirkan dari seorang yang ayah yang bernama Affan bin Abi al-‘As , dari suku bani Umayyah, dan ibu yang bernama Arwa binti Kurayz , dari Abdshams , kedua suku kaya dan terpandang Quraish di Mekah . Utsman memiliki satu saudara perempuan, Amina. Utsman terlahir di Ta’if. Ia tercatat sebagai salah satu dari 22 orang Mekah yang tahu cara menulis.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat dermawan.
Awal Masuk Islam
Sekembalinya dari perjalanan bisnis ke Suriah pada tahun 611, Utsman mengetahui tentang misi yang dinyatakan Nabi Muhammad. Setelah berdiskusi dengan temannya, Abu Bakar , Utsman memutuskan untuk masuk Islam, dan Abu Bakar membawanya kepada Nabi Muhammad untuk menyatakan imannya. Utsman menjadi salah satu orang yang paling awal masuk Islam, mengikuti Ali , Zaid , Abu Bakar dan beberapa lainnya. Masuknya ia ke dalam agama Islam membuat marah sukunya, Bani Ummayyah, yang sangat menentang ajaran Nabi Muhammad.
Hijrah ke Habbasyiah
Utsman dan istrinya, Ruqayyah, bermigrasi ke Habbasyiah (Etiopia pada saat sekarang) pada bulan April 615, bersama dengan sepuluh pria Muslim dan tiga wanita. Sejumlah Muslim bergabung dengan mereka kemudian. Karena Utsman sudah memiliki beberapa kontak bisnis di Abyssinia, ia terus mempraktekkan profesinya sebagai pedagang dan ia terus berkembang.
Hijrah ke Madinah
Pada 622, Utsman dan istrinya, Ruqayyah, berada di antara kelompok ketiga Muslim untuk bermigrasi ke Madinah. Sebagian besar Muslim Madinah adalah petani dengan sedikit minat dalam perdagangan, dan orang Yahudi telah melakukan sebagian besar perdagangan di kota.
Utsman menyadari ada peluang komersial yang besar untuk mempromosikan perdagangan di kalangan umat Islam dan segera memantapkan dirinya sebagai pedagang di Madinah. Dengan kerja keras dan kejujuran, bisnisnya berkembang pesat, membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di Madinah.
Naiknya Utsman Menjadi Khalifah
Utsman menggantikan Umar bin Khattab menjadi khalifah yang ketiga. Sebelum Umar wafat, Umar telah mengangkat enam orang yang bertugas menentukan khalifah selanjutnya. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqas. Keenamnya bermusyawarah untuk menentukan pengganti. Utsman bin Affan dipilih karena paling senior. Ia pun dibaiat sebagai khalifah di Masjid Nabawi pada 23 H atau 644 M di usia 70 tahun.
Masa Pemerintahan Usman Bin Affan
Di masa pemerintahan Utsman, ekspansi terus dilakukan. Atas usul Muawiyah, Utsman juga membentuk armada angkatan laut. Wilayah yang dikuasai yakni Afrika: Barqah, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah Asia: Armenia, Tabaristan, Amu Daria, negeri-negeri Balkha, Harah, Kabul, dan Haznah di Turkistan Eropa: Cyprus Ia membagi kekuasaan Islam menjadi 10 provinsi dengan masing-masing amir atau gubernur. Di bawah Utsman, umat Islam mengalami era paling makmur dan sejahtera.
Akhir Pemerintahan Usman Bin Affan
Pemerintahan Utsman berlangsung selama dua periode, masing-masing enam tahun. Kejayaannya di periode pertama membuatnya dipilih lagi memimpin di periode kedua. Namun di periode kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan. Utsman diprotes karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan kepada keluarganya dari Bani Umayyah. Ini menyebabkan Usman lemah di pemerintahan. Ia tak dapat berbuat banyak terhadap keluarganya.
Pada tahun 35 H atau 655 M, sekitar 1.500 orang datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Utsman ini. Karena tak ditanggapi, protes berubah menjadi pemberontakan. Sebagian juga dihasut oleh Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang disebut pura-pura masuk Islam dan kerap menyebar fitnah.
Akibatnya, rumah Utsman dikepung dan ia didesak mundur sebagai khalifah. Seorang pemberontak bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap dan membunuh Utsman. Utsman wafat di usia 82 tahun pada 20 Mei 656 M.