Kunjungan Amalsholeh.com Ke Kemenag RI, Bahas Kolaborasi Sektor Zakat Dan Wakaf Untuk Pemberdayaan Masyarakat
Amalsholeh.com melakukan pertemuan audiensi dengan Kementerian Agama RI pada 11 Februari 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., beserta jajaran staf khusus di kantor Kemenag, Jakarta.
Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi antara Amalsholeh.com dan Kementerian Agama, dengan harapan dapat membangun kolaborasi strategis untuk mengoptimalkan zakat dalam pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Salah satu poin utama yang dibahas adalah pentingnya edukasi zakat kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk platform digital seperti Amalsholeh.com.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, menekankan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap zakat.
“Masyarakat Muslim sering kali tidak memprioritaskan kewajiban dengan benar. Kadang hal yang sunnah lebih diutamakan dibandingkan yang wajib. Zakat adalah bagian dari rukun Islam yang masih sering dilupakan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Amalsholeh.com diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kewajiban zakat dan dampaknya bagi penerima manfaat.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas aspek legalitas dalam pengelolaan zakat. Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur menegaskan bahwa setiap lembaga amil zakat wajib memiliki izin resmi agar sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Setiap lembaga yang melakukan pengumpulan zakat harus memiliki izin. Jika tidak, maka bisa terkena pasal 38 dalam Undang-Undang Zakat. Amalsholeh.com harus memastikan bahwa seluruh lembaga mitra telah memiliki legalitas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Pengawasan terhadap lembaga amil zakat yang tergabung dalam platform Amalsholeh.com menjadi hal krusial untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Hal ini tidak hanya bertujuan menertibkan alur pengumpulan zakat, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang menyalurkan zakat secara amanah dan transparan.
Salah satu rencana kerja sama antara Kemenag dan Amalsholeh.com adalah penerapan distribusi zakat, infak, sedekah, serta dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL) berbasis data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Menurut Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, penggunaan data Regsosek akan membuat penyaluran ZIS-DSKL lebih tepat sasaran dan efektif dalam mengurangi kemiskinan.
“Kami ingin memastikan bahwa zakat tersalurkan dengan baik dan mustahik yang menerima bantuan bisa didata untuk selanjutnya diberdayakan melalui berbagai program,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, ia juga memaparkan empat program utama Kementerian Agama di bidang zakat dan wakaf.
“Ada empat program utama yang kami jalankan. Pertama, Kampung Zakat untuk penguatan pemberdayaan mustahik yang kini sudah tersebar di 118 titik, termasuk Gunung Kidul dan Cirebon. Kedua, Pemberdayaan Ekonomi Umat melalui KUA agar keluarga memiliki ketahanan ekonomi. Ketiga, Inkubasi Wakaf Produktif untuk melatih pengelola wakaf agar lebih produktif. Terakhir, program Kota Wakaf, yang bertujuan untuk menghidupkan potensi wakaf di daerah perkotaan yang belum berkembang,” ungkapnya.
Ke depan, Amalsholeh.com berkomitmen untuk terus mendukung upaya optimalisasi pengumpulan dan penyaluran zakat agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas. Edukasi mengenai kewajiban zakat serta kampanye terkait manfaatnya bagi kesejahteraan sosial akan menjadi fokus utama yang akan terus digencarkan.
Diharapkan, kerja sama antara Amalsholeh.com dan Kementerian Agama ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran zakat di kalangan umat Islam serta kepatuhan lembaga sosial terhadap regulasi, pengelolaan zakat yang lebih optimal dapat membantu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
