Kisah

Kisah Uwais Al Qarni, Sosok Inspiratif dalam Berbakti kepada Orang Tua

Uwais Al Qarni merupakan salah satu sosok pemuda inspiratif yang memiliki kisah menarik dalam berbakti kepada orang tua. Uwais Al Qarni merupakan salah satu hamba Allah yang sangat dimuliakan oleh Allah, bahkan disebut sebagai penghuni langit.

Khalifah Umar dan Ali pun meminta doa padanya karena doa dan istighfarnya sangatlah makbul. Mengapa bisa demikian? Apakah yang telah dia lakukan hingga Allah sangat memuliakannya? Mari kita simak kisah Uwais Al Qarni berikut ini.

Lahir di Yaman

Uwais Al Qarni lahir dan tinggal di Yaman. Suatu ketika dia mengalami penyakit kulit yang disebut sopak atau belang sehingga kulitnya dipenuhi banyak bercak putih. Di balik kekurangannya ini, dia memiliki akhlak yang sangat bagus.

Dia sangat menyayangi dan berbakti kepada orang tua, yaitu ibunya. Dia merawat ibunya yang lumpuh dengan tulus dan ikhlas. Semua permintaan ibunya selalu dipenuhinya. Hingga suatu ketika, ibunya meminta sesuatu yang sulit diwujudkan oleh Uwais Al Qarni, yaitu ibunya meminta diantarkan untuk beribadah haji.

Perjuangan untuk Berbakti

Berhaji di kala itu membutuhkan perbekalan yang memadai dan unta sebagai kendaraan, karena letak Mekah cukup jauh dari Yaman, dan harus melalui padang pasir yang panas. Uwais Al Qarni termenung mendengar permintaan ibunya karena dia sangatlah miskin dan tidak memiliki kendaraan untuk membawa ibunya menuju Mekah.

Dia berpikir keras untuk mencari jalan keluar. Kemudian dia membeli seekor sapi. Harga sapi saat itu jauh lebih murah dibanding harga unta. Namun, sapi tidak mungkin digunakan sebagai kendaraan untuk melintasi padang pasir yang panas. Lalu untuk apakah sapi tersebut?

Sapi tersebut dibuatkan kandang di puncak bukit, lalu setiap hari Uwais Al Qarni menggendongnya naik turun bukit secara bolak balik. Orang-orang yang melihatnya sangat heran, bahkan beberapa ada yang mengatakan bahwa Uwais telah gila.

Kisah Uwais Al Qarni menggendong sapi dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya, namun dia tetap melanjutkan kegiatan itu hari demi hari. Tidak pernah seharipun dia melewatkan kegiatan menggendong sapi ini.

Semakin lama badan sapi semakin besar, tentu saja semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan Uwais untuk menggendongnya. Namun, hal tersebut tidak terasa baginya karena lengan dan ototnya sudah terlatih sekian lama dan menjadi semakin kuat dan besar.

Akhirnya musim haji pun tiba, setelah 8 bulan Uwais Al Qarni berlatih menggendong sapi. Sapinya telah mencapai bobot 100 kilogram dan otot-otot lengannya telah menjadi besar dan kuat. Kini, dia siap menggendong ibunya untuk berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah dengan berjalan kaki. Akhirnya orang-orang paham bahwa tujuannya menggendong sapi naik turun bukit yaitu agar dia kuat menggendong ibunya menuju kota Mekah.

Uwais dengan gagah dan tegap menggendong ibunya hingga sampai di Baitullah. Ibunya sangat terharu saat sampai di Baitullah. Air matanya mengucur dengan deras karena rasa bahagia dan haru yang melimpah ruah. Dia sangat bersyukur memiliki anak yang sangat berbakti seperti Uwais.

Karena Uwais sangat tulus dan berbakti kepada orang tua, maka Allah memberikan karunia yaitu kesembuhan dari penyakit sopak dan bercak-bercak putih di badannya hilang saat itu juga, hanya tersisa satu bercak putih di tengkuknya. Bercak di tengkuk ini ternyata sebagai penanda dari Allah agar nantinya  Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib dapat mengenalinya.

Keistimewaan Uwais Al Qarni

Rasulullah menyampaikan kepada Umar dan Ali bahwa suatu ketika akan lahir seorang anak manusia yang doanya sangat makbul. Dia lahir dan dibesarkan di Yaman. Lalu keduanya mencari sosok pemuda itu dan bertemulah mereka dengan Uwais Al Qarni, sosok pemuda yang dimuliakan Allah karena kemuliaan akhlaknya dalam berbakti kepada orang tua.

Demikian kisah Uwais Al Qarni yang mendapat kemuliaan dari Allah karena berbakti kepada orang tua. Sangat menginspirasi, ya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close