Kisah

Kisah Ammar bin Yasir: Tokoh Penghuni Surga Pertama

Ammar bin Yasir adalah seorang sahabat nabi yang tinggal di Mekkah. Beliau termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun atau generasi pertama dan juga seorang tokoh penghuni surga. Ammar bin Yasir lahir dari seorang ayah bernama Yassir bin ‘Amir, dan seorang ibu bernama Sumayyah binti Khayyath.

Kondisi Ammar bin Yassir

Pada zaman ini, martabat yang dimiliki oleh kaum muslimin Makkah adalah rendah, kurang mampu, dan berasal dari golongan budak belian. Hal ini menjadi penyebab utama mudahnya kaum Quraisy untuk menindas kaum muslimin. Kaum Quraisy tidak akan segan untuk menyiksa agar mau pindah agama dan menyembah berhala.

Keluarga Ammar yang termasuk dalam kedua golongan tersebut, tentunya menjadi sasaran yang mudah untuk disiksa oleh kaum Quraisy. Mereka mengutus Bani Makhzum untuk menyiksa Ammar beserta kedua orang tuanya.

Kekejaman Kaum Quraisy

Penyiksaan yang dilakukan oleh kaum Quraisy sangat tidak berperikemanusiaan. Setiap hari, keluarga Ammar bin Yasir dibawa ke padang pasir yang panasnya luar biasa untuk disiksa. Siksaan yang dilancarkan oleh kaum Quraisy tidaklah ringan. Keluarga Ammar dipukuli, ditenggelamkan ke dalam air, disulut api panas, dan siksaan lainnya seolah azab yang pedih.

Rasa sakit luar biasa yang diderita oleh keluarga Ammar tetap tidak bisa menggoyahkan iman yang dimiliki. Mereka menunjukkan sikap yang teguh dan keras. Hal ini pun membuat kaum Quraisy semakin murka.

Nabi Muhammad SAW setiap hari mengunjungi tempat – tempat yang dijadikan sebagai wilayah penyiksaan kaum muslimin. Saat itu pula, Rasulullah SAW tidak memiliki suatu apapun untuk mempertahankan diri dan menolak bahaya. Ammar beserta keluarganya pun diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW berpesan kepada keluarga Ammar bahwa mereka adalah seorang tokoh penghuni surga dan juga meminta untuk bersabar.

Kegigihan Ammar dan keluarganya semakin membuat kesal Bani Makhzum. Suatu Ketika, Abu Jahal pun dating dan ikut menyiksa mereka. Ibu Ammar akhirnya meninggal karena tusukan tombak, ayahnya juga turut menyusul sang ibu. Kini tersisa Ammar saja.

Tak habis akal, kaum Quraisy akhirnya memutuskan untuk membakar Ammar hidup – hidup. Melihat hal tersebut, Nabi Muhammad SAW memegang kepala dan tangan Ammar sambal bersabda, “Hai api, jadilah kamu sejuk dingin di tubuh Ammar, sebagaimana dulu kamu juga sejuk dingin di tubuh Ibrahim!”

Gagalnya upaya tersebut, tidak membuat kaum Quraisy menyerah. Mereka tetap menyiksa Ammar. Setelah hukuman bakar tersebut, mereka menyiksa Ammar hingga setengah sadar. Saat itu kaum Quraisy berkata kepadanya, “Pujalah olehmu tuhan-tuhan kami!”

Ammar pun secara tidak sadar mengikuti perintah mereka dan mengucapkan pujian kepada berhala. Setelah sadar, Ammar menyesal dan sangat kecewa terhadap dirinya sendiri. Beliau memohon ampun kepada Allah SWT sambil menangis keras.

Kemerdekaan Ammar bin Yasir

Dengan perasaan takut, Ammar melapor kepada Rasulullah SAW. Ammar menceritakan semua yang dialaminya. Ammar sangat takut kalau dirinya sudah murtad. Seketika, Rasullah mengusap air mata sahabatnya dan berkata, “Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu?”

“Benar, wahai RasuIullah,” ujar Ammar.

Kemudian, Rasulullah membacakan Al Qur’an surat An – Nahl ayat 106 kepada Ammar: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.”

Mendengar ayat tersebut, Ammar bin Yasir merasa lega dan beliau pun tersenyum kembali. Waktu berlalu, akhirnya Ammar bin Yasir dibebaskan oleh Abu Bakar. Ammar yang seorang tokoh penghuni surga pun menjalani hidupnya sebagai seorang muslimin yang merdeka.

Sumber:

https://www.brilio.net/duh/kisah-ammar-bin-yasir-sahabat-nabi-dipaksa-murtad-dengan-disiksa-190510i.html

https://republika.co.id/berita/lo5zde/kisah-sahabat-nabi-ammar-bin-yasir-calon-penghuni-surga

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close