Kisah

5 Prinsip Dagang Bisnis Sahabat Nabi, Utsman bin Affan. Point Ke 5 Mudah Diucapkan Sulit Dilakukan

Ada begitu banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari kisah sahabat Rasulullah, salah satunya Utsman Bin Affan. Beliau adalah salah satu sahabat terdekat Rasul sekaligus penerus kepemimpinan beliau. Selain dikenal sabar dan berilmu, Utsman juga dikenal sebagai pebisnis ulung yang dermawan.

Islam mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, bukan hanya tata cara beribadah semata. Bisnis juga merupakan hal yang banyak diulas dalam Islam. Melalui kisah Utsman Bin Affan, Anda akan mendapatkan banyak pelajaran mengenai etika bisnis yang tidak hanya menguntungkan bagi Anda, tetapi juga bermanfaat bagi sekitar.

1.Berperan Besar dan Terjun Langsung dalam Usaha

Usaha Utsman bin Affan maju pesat karena Utsman, selaku pemilik bisnis, benar-benar berpartisipasi besar dalam hal tersebut. Kiwari, banyak orang yang bercita-cita menjadi pebisnis tetapi enggan merasakan terjun ke bawah langsung karena gengsi.

Menjalankan bisnis bukan hanya perkara keren semata. Jika pola pikir seseorang hanya berjalan dalam keinginan ingin dipandang sebagai orang kaya, selamanya mereka akan sulit untuk menjadi pebisnis yang baik. Pelaku usaha harus mau terjun ke dalam usahanya untuk melihat realita bisnis dan memahami strategi terbaik apa yang semestinya dipakai.

2. Melakukan Investasi Sesuai Syariat Islam

Uang yang hanya disimpan saja tentu tidak akan menghasilkan apa-apa. Sebagai pebisnis, alangkah baiknya Anda melakukan investasi supaya uang tersebut dapat berguna bagi calon pebisnis lain, bagi keturunan kita, dan bagi masyarakat luas.

Islam telah mengatur seperti apa investasi yang sesuai syariat dan mana yang tidak. Jika Anda menginginkan investasi halal, Anda dapat berkonsultasi pada bank-bank syariat atau pada badan-badan lain yang mengelola jenis penanaman modal halal dan tidak melanggar hukum negara dan agama. Investasi ini nantinya akan menjadi sumber mata pencaharian baru bagi Anda dan mempertajam insting bisnis Anda.

3. Tidak Menipu Pelanggan dengan Barang/Jasa Berkualitas Buruk

Sebagai pedagang ternak dan beberapa hal lain, Utsman bin Affan selalu menyediakan stok barang yang berkualitas. Ia tidak akan memberikan barang yang buruk dan berbohong tentang hal itu demi keuntungan yang lebih besar. Membohongi pelanggan seperti itu adalah dosa besar di dalam Islam. Allah SWT melaknat mereka yang mencurangi timbangan dan melakukan kebohongan bisnis lain yang merugikan pelanggan.

Sebelum memulai bisnis, Anda harus selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Jika barang atau jasa yang ditawarkan memiliki kekurangan, sebaiknya jujurlah kepada pelanggan agar mereka tidak kecewa dan tidak rugi.

4. Menghargai Keuntungan yang Sedikit

Ada banyak pengusaha yang tidak bersyukur dengan keuntungan yang sedikit. Bahkan, banyak pemula yang tidak melayani pelanggan dengan baik hanya karena barang yang mereka beli sedikit.

Walaupun Anda mendapatkan keuntungan yang sedikit, tetaplah bersyukur dan tidak kufur terhadap nikmat yang didapatkan. Keuntungan yang sedikit tersebut lama-lama akan menjadi bukit apabila terkumpul dalam jumlah banyak.

5. Selalu ingat untuk bersedekah

Dalam agama Islam, terdapat banyak cara untuk membantu sesama mulai dari berzakat, memberikan qurban, berinfak, dan juga bersedekah. Membantu manusia adalah salah satu cara untuk bersilaturahmi dan meringankan beban.

Pebisnis yang baik tidak akan lupa untuk berbagi dengan sesama. Bahkan, semakin besar harta kita, semakin besar pula yang dianjurkan untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Bersedekah tidak hanya dapat melancarkan rezeki kita, tetapi juga membuat hati menjadi lebih tenang dalam melakukan berbagai macam pekerjaan.

Itulah berbagai macam pelajaran bisnis yang bisa diambil dari kisah sahabat Rasulullah Utsman bin Affan. Semoga dengan membaca kisah sahabat Rasulullah yang satu ini membuat Anda dapat menjalankan bisnis dengan baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

Related Articles

2 Comments

  1. Bismillah,
    Afwan, mohon izin untuk mengoreksi tulisan di atas mengenai cara bisnis Utsman Bin Affan :
    Pada poin nomor 4 sepertinya ada kesalahan sedikit yakni seharusnya tertulis “Menghargai keuntungan yang sedikit” bukan “Tidak menghargai keuntungan yang sedikit.”
    Demikian informasi dari saya.

    1. Syukron, makasih ya kak sudah mengkoreksi, akan saya revisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close