Kaidah Fikih

Mengapa Allah Selalu Menguji Hamba Yang Beriman? Berikut Penjelasannya

Di tengah masa pandemi seperti saat ini, cukup banyak saudara kita mengalami ujian dan cobaan. Mulai dari berkurangnya penghasilan akibat angka penjualan menurun drastis karena virus Covid-19, beberapa bahkan kehilangan pekerjaan, dan beberapa lainnya kehilangan sanak saudara karena virus ini.

Namun sebagai muslim kita hendaknya ingat bahwa di balik ujian atau cobaan dari Allah SWT, ada kebaikan dan hikmah di dalamnya. Allah SWT juga tidak akan meninggalkan hambaNya yang senantiasa ikhlas dan sabar. Untuk menguatkan kita semua, mari kita simak bersama fungsi ujian bagi orang beriman.

Bukti Cinta Allah SWT

Pada hakikatnya, saat menghadapi ujian hidup, saat itulah Allah SWT sedang menunjukkan cintaNya. Allah SWT sangat mencintai hamba-hambaNya karena itu hamba yang dicintainya mendapatkan azab dunia karena Dia tidak rela menimpakan azab yang sangat pedih kelak di akhirat.

Manusia yang paling dicintai Allah SWT adalah para Nabi dan Rasul. Dan seperti kita tahu, para Nabi dan Rasul menghadapi ujian sangat berat semasa hidup mereka. Semakin tinggi tingkat keimanan kita, semakin berat pula ujian yang akan dihadapi.

Penggugur Dosa

Sebagaimana dicantumkan dalam AL-Qur’an, Allah SWT tidak akan membebankan kita dengan ujian melebihi batas kemampuan hambaNya. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS Al-Baqarah Ayat 286)

Diriwayatkan dari hadist Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim pun yang ditusuk oleh duri atau lebih dari itu, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.”

Kemudahan Sesudahnya

Saat terpuruk atau menghadapi banyak beban hidup, jadikan sabar dan salat sebagai penolong kita. Kita juga hendaknya ingat bahwa selain dihapuskannya dosa, ada kemudahan dan kebaikan di balik ujian yang Allah SWT ingin anugerahkan kepada hambaNya

Dalam QS Al-Insyirah Ayat 5-6, Allah SWT berfirman, “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Jadi hendaknya kita selalu ingat fungsi ujian bagi orang beriman adalah sebagai penghapus dosa dan muncul kebaikan setelahnya.

Menjadikan Kita Menjadi Lebih Beriman

Ujian dalam rangka menebalkan iman kita muncul dalam dua bentuk yaitu kesenangan atau kenikmatan dan kesusahan atau kesengsaraan. Sesungguhnya saat kita dihadapkan kesusahan atau kesengsaraan, kita akan lebih sering mengingat Allah SWT.

Dan setelah berhasil melewati ujian yang diberikan, niscaya kita akan memiliki iman lebih kuat. QS Al-Baqarah Ayat 155 berbunyi, “Dan sungguh akan Kami uji (iman) kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Allah SWT Ingin Meninggikan Derajat Kita

Derajat tinggi kita di dunia tidak akan berarti jika derajat kita di depan Allah SWT tidak. Karenanya, fungsi ujian bagi orang beriman juga untuk melihat tingkat keimanan, Seperti halnya ujian di sekolah, jika kita lulus, maka naik derajat pulalah kita di hadapan Allah SWT.

QS: Al-Baqarah, ayat 214 berbunyi, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

Dibandingkan dengan cobaan yang Allah SWT, ada lebih banyak nikmat yang diberikan ke kita. Agar lulus dalam ujian hidup, sebaiknya kita tetap bersabar dan ikhlas karena sebenarnya sangat banyak kebaikan dan kemudahan yang akan kita peroleh setelahnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close